Sederhana, penuh makna. Meski karena sebuah perjalanan hidup, membuat saya tidak sempat menanyakan kepada orang tua saya, kenapa memberi nama tersebut untuk bungsunya.
Saya juga tidak tahu, siapa yang merenda kata untuk sebaris nama cantik tersebut. Yang pasti, ayah sudah meninggalkan saya beberapa bulan sebelum saya dilahirkan. Dan ibu saya meninggal, sebelum sempat saya menanyakan asal muasal nama itu.
Tidak penting memang. Tapi, saya sering mengartikan sendiri arti nama saya. Membandingkan dengan berbagai nama yang setiap hari saya dengar atau baca.
Saya juga urun rembug, saat keponakan saya lahir. Memilih 1 diantara 3 barisan nama yang direkomendasikan kakak saya. Lengkap dengan artinya.
Atau saya sering dimintai masukkan seorang sahabat saat memberi nama anaknya. Hmm....
Oya, bebrapa kawan baru di social network pernah menanyakan, nama asli saya. Nah lo...
Nama tak sekedar barisan kata,
Nama mewakili tampilan fisik. Nggak percaya?? Teman saya berbadan tambun (sori sist)...namanya Menik. Tentu saja ini jadi bahan ledekan,..kalau yang namanya menik itu identik dengan tampilan imut-imut, kecil,ya..menik-menik gitu deh.
Lalu, saya berpikir. apakah nama asli saya tidak sesuai dengan tampilan fisik saya? (foto maksudnya). Karena kata kawan-kawan saya tadi,...saya tidak feminin seperti Juliet. Halah...
Toh mereka kenal baru sebatas di dunia maya? Kok bisa hayooo..menilai adanya ketidak sesuaian nama & tampilan fisik.Hmm...
Lalu, saya mencoba bertanya, nama yang cocok dengan tampilan fisik saya apa??
Muncullah barisan nama. dari yang enak diucap, ajaib bahkan ada yang menurut saya ..enggak deh kalau kudu menyandang nama itu. Tapi dari situ, saya bisa sedikit mendapatkan gambaran...apa yang orang lihat tentang saya. Terimakasih.
Ditempat kerja saya bahkan mempunyai nama panggilan bermacam-macam dari setiap orang. Dik, Ta, Lit, Lindu, Say, Beibh, Cint, D, Nok, Wuk, yang...aduh..semua memanggil sesuka hatinya. Tidak masalah.
Tapi, saya selalu tegas&bangga menuliskan nama aseli saya:
Julietta Padmadjati. Yang menurut saya hanya satu-satunya di Jogja, di indonesia, didunia. (over PD).
Yang pasti, almarhum ibu saya sempat mengatakan mengapa memilih nama PADMA. Katanya sih, karena anak keempat. Pat--PADMA. Diambil dari nama bunga. Padma=teratai. Jadi, diharap seperti bunga teratai. Dia tumbuh dari kolam berlumpur, indah mahkotanya, meski tidak harum..tapi memancarkan keindahan. Enak dilihat.
Ssttt...kolam berlumpur diibaratkan almarhum, karena beliau ditinggal pergi ayah saya untuk menikah lagi, saat saya (dan kembaran saya) masih dalam kandungan. Hmm...
Hmmm--- (maaf saya ambil nafas panjang dulu).
Tak akan saya pedulikan apa kata kawan saya, tetang nama asli saya. Tapi saya bangga & tegas tuliskan. Nama aseli saya: Julietta Padmadjati.
Cukup.