Di setiap lampu merah, aku melihat orang-orang pincang, anak-anak cemong, ibu-ibu menggendong entah apakah itu bayinya atau bukan, penjual kemoceng, penjual topeng kingkong (lagi ramai nih kayanya), dan manusia-manusia Jakarta lainnya yang entah mengapa mereka ada di lampu merah.