Jujur saja, saya tergelitik untuk menulis lagi gara-gara kejadian kemarin saat jaga Pameran Pembangunan & Potensi Daerah Kabupaten Sleman, dimana saya diminta menjadi Sales Promotion Boy (SPB, oh yes, I’m still a boy!) pada stand Dinas Kesehatan. Saat itu ada mbak-mbak PNS dari stand sebelah yang bertanya-tanya tentang imunisasi dan betapa gerakan anti imunisasi sudah merebak di internet, bahkan ada pula seminar-seminarnya di institusi perguruan tinggi, dan nggak tanggung-tanggung, pembicaranya bahkan ada yang dokter pula. Lalu, penasaran, sore tadi saya membuka Google dan mencoba mencari situs-situs anti imunisasi dan vaksinasi tersebut, dan hasilnya.. hampir rahang bawah saya copot karena mangap terlalu lebar: betapa banyaknya! jauh lebih banyak daripada situs yang mempromosikan imunisasi. Saya baca dan baca, rata-rata isinya sama, artikel yang sama, dicopy paste berulang-ulang dari satu situs ke situs yang lain dari satu blog ke blog yang lain. Yang membuat saya tambah mangap dan tergeleng-geleng, artikel tersebut seolah-olah benar-benar evidence based, mencatut nama ahli-ahli, penelitian-penelitian, data dan angka, meyakinkan nian. Coba saya cungkil separuh kesini (dari salah satu artikel di blog anak negeri yang populer di Google, http://un2kmu.wordpress.com/2010/04/19/mengungkap-konspirasi-imunisasi-dan-bahaya-vaksin/ )