Di tengah kondisi darurat, dimana negara sedang menghadapi wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan physical distancing, yaitu pembatasan jarak antar individu dengan tujuan agar menghentikan mata rantai penyebaran virus. Beberapa tempat umum terpaksa untuk ditutup sementara, salah satunya adalah sekolah dan berbagai bidang usaha.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Pemerintah Pusat dan Daerah melalui surat edarannya menghimbau kepada seluruh tempat umum seperti sekolah, rumah peribadatan, kantor, pabrik, dan pusat keramaian lainnya untuk melaksanakan kegiatan dari rumah masing-masing. Situasi ini jelas berpengaruh pada kondisi sosiologis dalam semua lingkup fungsi dan . Ditengah kondisi seperti ini, banyak peran yang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Baik peran antagonis maupun peran protagonis dalam kehidupan nyata. Ini menandakan adanya disfungsi sosial. Disfungsi sosial adalah suatu kondisi dimana seseorang atau kelompok masyarakat tertentu tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya sesuai dengan status sosial yang dimilikinya.
Kebijakan ini tidak berpengaruh pada sektor usaha jasa pengamanan. Saat ini, bidang pekerjaan utama yang harus tetap beroperasi adalah sektor kesehatan dan pengamanan. Pada sektor kesehatan tidak akan saya ulas lebih detail, namun pada sektor pengamananlah yang harus benar-benar kita perhatikan. Hal ini terkait pekerjaan mereka sebagai garda terdepan untuk mensortir orang yang diduga terpapar Covid-19 dengan cara sederhana yaitu pengecekan suhu tubuh. Pekerjaan mereka sering dipandang sebelah mata. Harus berhadapan langsung dengan semua orang yang kondisi kesehatannya belum jelas diketahui.
Jika ditinjau dari perspektif struktural fungsional, dimana tenaga keamanan merupakan suatu kesatuan dalam suatu instansi untuk menciptakan keseimbangan dengan adanya peran dan fungsi yang berjalan baik, maka jelas disfungsi dalam pelaksanaannya dapat berpengaruh pada keadaan anomie. Untuk itu, perlu adanya intervensi sosial dari semua pihak untuk menindaktegas para oknum pelanggar yang dalam praktiknya menyimpang dari kebijakan yang telah dibuat. Dengan adanya intervensi ini, diharapkan dapat memperbaiki tatanan moral setiap individu, baik didalam satu komunitas maupun dalam bersosial-masyarakat.
Dilain pihak, menghadapi puncak penyebaran corona yang menurut prediksi terjadi pada bulan Mei, usaha peternak kambing juga mulai resah, pasalnya, bukan hanya Jakarta yang akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar(PSBB) pada hari ini. Bogor sebagai lahan hijau yang subur sebagai penyedia rerumputan segar juga kalang kabut, pasalnya banyak jenis rumput yang saat ini sudah mulai menerapkan social distancing, yang notabene hal ini menyebabkan pertumbuhan rumput menjadi jarang. Jenis rumput yang sudah melakukan penerapan SD antara lain rumput gajah, rumput balungan, suket teki dan suket jepang.