Putri adalah anak tunggal Silawati. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh semangat, namun impiannya terhambat oleh keadaan ekonomi keluarga mereka. Silawati bekerja sebagai buruh tani, penghasilannya tidak seberapa, cukup hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, Silawati tidak pernah menyerah untuk memberikan pendidikan terbaik bagi Putri.
Setelah menamatkan pendidikan di SMK, Putri sebenarnya ingin melanjutkan kuliah. Ia ingin menjadi seorang guru agar bisa menginspirasi anak-anak lain di desa mereka untuk bermimpi lebih tinggi. Namun, ibu Silawati tahu bahwa biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sangat besar, sesuatu yang tidak sanggup beliau penuhi. Di desa Warujinggo, hanya keluarga yang mampu secara ekonomi yang bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
"Bu, aku ingin kuliah. Tapi aku tahu kita tidak punya uang sebanyak itu," kata Putri.
Mendengar hal itu, hati ibu Silawati terasa berat. Sebagai seorang ibu, ia ingin mewujudkan mimpi putrinya, tetapi kenyataan hidup tidak berpihak pada mereka. Dengan suara lembut, ia berkata, "Nak, meskipun ibu tidak bisa menguliahkanmu, ibu percaya ilmu yang sudah kamu dapatkan akan menjadi bekal berharga untuk masa depanmu. Tidak semua orang bisa mengubah dunia dengan gelar, tapi semua orang bisa mengubah dunia dengan kerja keras dan ketulusan."
Putri pun memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan di kota kecil terdekat yakni bekerja sebagai penjahit di Eratex, karena memang sesuai dengan bakat dan jurusan di SMK nya yakni jurusan tata busana. Dan sekarang Putri sudah menikah pada bulan Juli kemarin. Semoga putri dan keluarga menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat, aamiin...