Bulan, Aku sengaja bertanya
Pada waktu yang telah ku rejam
Dimana malam itu sesungut maut
Mengguncang kalimat dan terpagut
Aku binasa akan suasana
Bulan, Inginku berkata
Dua puluh empat tahun yang lalu
Saat menghardik mahligai renjani
Ku patahkan sanubari wanitanya
Karena aku menggoda
Bulan, kini rasa itu hadir kembali
Saat lelakiku sengaja menyeret lara
Hingga buaian ini mencari tepian
Dia hadir bulan, mengobati rindam diamku
Dan aku luluh sebatas diaroma malam sunyi
Mata kami menatap waktu jeda
Hikayat nurani menuntun hasrat
Senggamakan untaian kata
Lantas perdu itu gugur dengan liarnya
Aku sengaja ko bulan
Jangan doakan kami yang gersang
Lihat dan perhatikan lirih riang
Silahkan tebang dengan sebongkah ayat
Sesungguhnya kami merana
Batin kosong akan takwa
Halangi kami bulan
Dalamnya rasa mulai merejam
Sedangkan siulan mulai menerka
Jasad ini berubah bak srigala
Taringpun muncul menangkis akal
Bulan....
Di waktu keberapa kau hantam jiwa kami
Relung ini senantiasa menanti
Selayaknya memang kami cari
Dugaan resah meluruh ambisi
Aku bersaksi pada hati
Aku bersimpuh pada jati diri
Aku berucap pada sang hyang widi
Kesalahan itu kan diperbaiki
Jelajahi hakiki kami... Bulan..