Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

20 Tahun Desember

29 Desember 2014   05:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:16 13 1


Bulan, Aku sengaja bertanya



Pada waktu yang telah ku rejam



Dimana malam itu sesungut maut

Mengguncang kalimat dan terpagut

Aku binasa akan suasana




Bulan, Inginku berkata

Dua puluh empat tahun yang lalu

Saat menghardik mahligai renjani

Ku patahkan sanubari wanitanya

Karena aku menggoda




Bulan, kini rasa itu hadir kembali

Saat lelakiku sengaja menyeret lara

Hingga buaian ini mencari tepian

Dia hadir bulan, mengobati rindam diamku

Dan aku luluh sebatas diaroma malam sunyi




Mata kami menatap waktu jeda

Hikayat nurani menuntun hasrat

Senggamakan untaian kata

Lantas perdu itu gugur dengan liarnya

Aku sengaja ko bulan




Jangan doakan kami yang gersang

Lihat dan perhatikan lirih riang

Silahkan tebang dengan sebongkah ayat

Sesungguhnya kami merana

Batin kosong akan takwa




Halangi kami bulan

Dalamnya rasa mulai merejam

Sedangkan siulan mulai menerka

Jasad ini berubah bak srigala

Taringpun muncul menangkis akal




Bulan....

Di waktu keberapa kau hantam jiwa kami

Relung ini senantiasa menanti

Selayaknya memang kami cari

Dugaan resah meluruh ambisi




Aku bersaksi pada hati

Aku bersimpuh pada jati diri

Aku berucap pada sang hyang widi

Kesalahan itu kan diperbaiki

Jelajahi hakiki kami... Bulan..



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun