Masih ingat nama-nama terpidana mati yang sudah dieksekusi, seperti Raheem Agbaje Salami yang merupakan salah satu narapidana Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan yang pada 2015 silam dieksekusi mati. Ia merupakan Warga Negara Nigeria dan tertangkap basah di Indonesia memiliki 5 kilogram heroin.
Narapidana mati lainnya yang telah dieksekusi adalah Mary Jane. Pada 2010 silam ia ditangkap di Bandara Adi Sutjipto. Warga negara Filipoma itu terbukti menyendupkan heroin seberat 2,6 kilogram.
Kemudian narapidana mati yang telah dieksekusi pada 29 April 2015 karena kasus narkoba adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Mereka menyelundupkan heroin seberat 8,3 kilogram.
Lalu Rodrigo Gularte warga negara Brazil yang menyelundupkan barang haram kokain di papan selancarnya di Indonesia seberat 19 kilogram telah dieksekusi mati pada tahun 2015 di Nusakambangan.
Pada 29 Juli 2016 di Nusakambangan, Jawa Tengah terpidana mati lantaran kasus narkoba yakni Freddy Budiman telah dieksekusi oleh regu tembak. Freddy Budiman dikenal sebagai bandar terbesar narkoba di Indonesia.
Unik dari Freddy Budiman adalah ia salah seorang terpidana mati yang tidak gentar menghadapi regu tembak. Terbukti dalam pemintaan terakhirnya sebelum ditembak, agar matanya tidak ditutup saat dieksekusi.
Kemudian Freddy Budiman saat di penjara sambil menunggu eksekusi, dikenal sangat getol menjalankan ibadah seperti shalat dan mengaji. Bahkan sesaat sebelum dieksekusi ia telah menghatamkan bacaan Al-Quran.
Catatan khusus bagi Freddy Budiman adalah ia sudah mengakui dan menyadari bahwa perbuatannya salah dan melanggar hukum agama dan negara. Sehingga dirinya selama masa di penjara menunggu jadwal eksekusi dikabarkan berprilaku sangat baik menjalankan aktivitas ibadah sebagai seorang muslim.
Jalan kematian bermacam-macam, bukan hanya karena dihukum mati di depan regu tembak, tetapi masih banyak lagi, seperti baru-baru ini sedikitnya telah dinyatakan meninggal dunia sebanyak 134 orang atas tragedi Kanjuruhan Malang, dan ratusan ribu orang meninggal dunia karena wabah Covid-19.
Allah SWT yang Maha pengampun sebagaimana Asmaul Husna at-Tawwab (Maha Penerima Taubat) pasti menerima hambanya yang sadar akan kesalahan kemudian berusaha kembali ke jalan yang benar dan bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada-Nya.
Allah SWT berfirman di Surat Az-Zumar ayat 53 yang berbunyi, qul yaa 'ibaadiyallaziina asrofuu 'alaaa angfusihim laa taqnathuu mir rohmatillaah, innalloha yaghfiruz-zunuuba jamii'aa, innahuu huwal-ghofuurur-rohiim, artinya "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Pada dasarnya, manusia yang hidup di dunia semuanya adalah terpidana mati yang menunggu jadwal eksekusi. Tetapi semua manusia tidak tahu kapan jadwal kematian tersebut datang.
Berikut Surat dan Ayat Al-Qur'an tentang kematian.
1. Surat Al-Anbiya ayat 35
kullu nafsing zaaa-iqotul-mauut..., artinya "setiap yang bernyawa akan merasakan mati..."
2. Surat An-Nisa ayat 78
aina maa takuunuu yudrikkumul-mautu walau kungtum fii buruujim musyayyadah..., artinya "di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh..."
3. Surat Yunus ayat 49
...likulli ummatin ajal, izaa jaaa-a ajaluhum fa laa yasta-khiruuna saa'ataw wa laa yastaqdimuun, artinya "...bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."
4. Surat Luqman ayat 34
...wa maa tadrii nafsum bi-ayyi ardhing tamuut... artinya "...dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati..."
5. Surat As-Sajdah ayat 11
qul yatawaffaakum malakul-mautillazii wukkila bikum summa ilaa robbikum turja'uun, artinya "katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."
Sedikitnya dari 5 keterangan Al-Qur'an yang menyebutkan tentang kematian, maka sangat jelas bahwa semua manusia yang hidup di dunia ini semuanya akan mati yakni terpidana mati alias divonis mati. Tetapi yang membedakannya adalah jadwal kematian yaitu kapan, di mana, sedang apa dan bagaimana saat kematian datang kepada kita.
Manusia adalah makhluk yang lemah pasti akan melakukan kesalahan dan dosa, maka jika telah menyadari akan kesalahan dan dosanya kembalilah segera bertaubat.
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 133)