Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo pada upacara peringatan HUT TNI ke-77, Rabu (5/10) di Istana Merdeka Jakarta bertindak sebagai inspektur upacara.
Tampak Presiden Joko Widodo memasuki lapangan upacara didampingi dua Jenderal, yang satu sudah purnawiran (Prabowo Subianto, Menhan RI) dan Jenderal aktif (Andika Perkasa, Panglima TNI saat ini).
Hal ini saya lihat di sebuah televisi swasta nasional pagi hari ini.
Sebagai anak bangsa saya sangat bangga kepada angkatan bersenjata/Tentara Nasional Indonesia. Sampai dengan detik ini tetap istiqomah menjaga pertahanan nasional bangsa Indonesia sekaligus terus menjaga keutuhan NKRI.
Jauh sebelum kemerdekan dan belum terbentuknya secara hukum angkatan bersenjata Indonesia, rakyat Indonesia dengan gigih mengusir para penjajah.
Terlebih sudah ditetapkan dan terbentuknya TNI 77 tahun silam, TNI lebih mengokohkan barisannya guna mempertahankan kemerdekan Indonesia sekaligus menjadi garda terdepan pertahanan bangsa Indonesia.
TNI bersiaga penuh tanpa henti menjaga keamanan dan pertahanan baik di daratan, lautan dan udara.
TNI tidak merelakan tanah air nya tercaplok oleh negara lain, ini bisa dilihat TNI tetap siaga menjaga tapal perbatasan dengan negara lain.
Bisa dibayangkan kalau negara ini tanpa TNI. Sebagai anak bangsa sekali lagi saya bangga dan selamat hari jadi TNI yang ke-77 semoga tetap jaya dan terus menjaga pertahanan bangsa.
Saya yakin dengan penuh keprofesionalismean, keikhlasan dan kerelaan, TNI tetap menjadi kebanggaan bangsa dan terus dicintai oleh rakyat Indonesia.
Terkait TNI dan pertahanan nasional perhatikan firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ali- Imran Ayat 103 yang berbunyi: wa'tashimuu bihablillaahi jamii'aw wa laa tafarroquu wazkuruu ni'matallohi 'alaikum iz kungtum a'daaa-ang fa allafa baina quluubikum fa ashbahtum bini'matihiii ikhwaanaa, wa kungtum 'alaa syafaa hufrotim minan-naari fa angqozakum min-haa, kazaalika yubayyinullohu lakum aayaatihii la'allakum tahtaduun.
Artinya:
Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."
Semoga amal baktimu dicatat oleh Allah SWT sebagai amal jariah yang mengalir sampai ke akhirat.
Semoga bermanfaat
Wallahu'alam bishawab
