Salut pada tukang batu, buruh
macul, kuli di pertambangan, kuli di
pedharingan, kuli dmanapun tempat. Saya masih merasa asing di negeri ini tatkala saya belum menjadi kuli di negeri sendiri. Bukankah negara ini mencetak perbudakan, dan perkulian? Bener tidaknya silahkan dirasa dan diteliti secara saksama. Sarjana juga jadi buruh, tampilan rapi tapi kerjanya terkadang lebih kotor (meskipun tak semua, tetapi bisa dibilang hampir semua). Hal ini berakibat semakin menipisnya rasa saling percaya antar rakyat, antar pejabat dan antar-antar lainnya.
KEMBALI KE ARTIKEL