Selesai memposting tulisan, saya coba mengontak beberapa alumni. Salah satunya adalah Neda Tanaga, siswa yang saya kenal saat pertama kali mengajar di Jakarta. Kala itu, saya masih merasa sebagai seorang demonstran, ketimbang sebagai seorang guru. Kadang suasananya terbawa juga ke dalam kelas. Sedikit gaduh, mengesankan suasana lebih longgar, biar terlihat demokratis. Padahal memang anak-anaknya yang menganggap saya seperti teman biasa.
KEMBALI KE ARTIKEL