Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Siapa Pun Pemenangnya yang Kalah Tetap Saya; Rakyat Jelata

26 September 2014   23:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:22 88 2
Bertahun-tahun sejak saya secara konstitusional memiliki hak suara untuk memilih dan dipilih, saya tidak menggunakan hak tersebut.Saya tidak memilih, karena saya merasa tidak yakin dengan orang yang nantinya mewakili saya, dan memimpin saya. Sehingga saya memilih untuk tidak memilih. Meski begitu, akhirnya tahun ini saya ikut memilih. Karena menurut saya, ternyata ketika saya memberikan suara di TPS, ada dampak yang signifikan bagi kamajuan bangsa. Hal menjadikeyakinan saya, karena saya melihat kecenderungannya. Sementara untuk di pilih, saya ini bukan siapa-siapa, jadi jelas poin itu tidak akan saya bicarakan. Meski saya memiliki hak untuk itu. Saya cukup tahu dirilah, bahkan jadi pilihan istri saja sudah syukur luar biasa.

Ternyata kecenderungan baik dari amatan saya itu, berbeda dengan amatan para wakil saya yang saya pilih untuk pertama kalinya itu. Mereka melihat bahwa saya belum cerdas untuk memilih pemimpin saya sendiri. Kasusnya bertebaran di mana-mana di pelosok negeri, gara-gara orang seperti saya ini memilih sendiri pemimpinnya, para pemimpin itu jadi terjerumus ke lembah nista; dipenjara KPK. Coba kalau tidak dipilih orang-orang seperti saya, pasti mereka tidak menjadi gubernur, walikota atau bupati. Dan mungkin saat ini mereka masih bisa bercengkerama dengan istri-istri mereka. Tidak ada jabatan, tentu tidak ada proyek untuk di korupsi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun