Berawal dari sebuah upaya memaknai kembali gaung modernitas yang belakangan terlanjur dicap sebagai milik manusia zaman ini. Aku jadi teringat ungkapannya Tukul tentang istilah Ndeso dan Kota, yang sering ia ucapkan “dasar ndeso katrok” dan “rejeki kota”. Ada makna tersirat yang hendak dikatakan dari dua istilah itu yang masing-masing memiliki dan mewakili deskripsinya sendiri. Dalam penafsiran saya, kota mewakili segala sesuatu yang berkaitan dengan modernitas sementara ndeso dengan segala bentuk keluguan dan ketertinggalannya.