Pada kesempatannya, Direktur Utama RS Unhas, dr Andi Muhammad Ichsan PhD SpM(K) hadir sebagai pemateri.
Mengawali materi, Ichsan menjelaskan Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Lebih lanjut, dia menyebutkan ada tiga tanda utama seseorang mengidap DM, yaitu selalu lapar, banyak berkemih, dan sering haus.
Ichsan mengibaratkan masalah DM di Indonesia dengan fenomena gunung es yang terlihat kecil padahal sangat besar. Hal ini disebabkan banyaknya efek dari DM, seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, gagal ginjal, cuci darah, pendampingan dari keluarga pasien, serta kerusakan retina mata.
"Yang berfungsi menangkap cahaya di mata adalah retina. Jadi kalau retina yang rusak, biarpun berapa kali ganti kacamata, tetap tidak bisa melihat," jelas Ichsan.
Dokter spesialis mata tersebut kemudian memaparkan retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi DM dikarenakan gula darah tinggi dan rusaknya pembuluh darah di retina. Apabila tidak ditangani, hal ini akan menyebabkan kebutaan permanen.
Ichsan mengungkap masalah retinopati diabetik di Indonesia ialah terlalu banyaknya pasien yang terlambat menangani penyakit ini dan besarnya beban yang perlu ditanggung pemerintah untuk itu.
Adapun bentuk pengobatan yang bisa diberi kepada penderita retinopati diabetik yang disebutkan Ichsan adalah laser, injeksi, dan operasi.
"Sampaikan ke keluarga dan kenalan bahwa diabetes bisa menyebabkan kebutaan permanen. Jadi begitu tahu kalau kita punya DM, kita harus ke dokter mata untuk pemeriksaan retina," pesannya.
Sumber : Identitas Unhas/Nurul Fahmi Bandang