Gimin melemparkan pandangannya ke tengah areal persawahan yang kerontang, menjelma lapangan gersang dengan garis-garis rekahan tanah yang terbelah-belah. Bahkan jarak rekahannya sudah cukup lebar, sehingga kaki bisa saja terjepit jika terperosok masuk ke dalamnya.
KEMBALI KE ARTIKEL