Bulan yang tinggal separuh membuat malam itu terasa syahdu. Terlebih dengan sepoi angin berhembus pelan, cukup sukses menggenapi kesejukkannya. Rumah yang sejak tadi ramai karena kedatangan adik-adik sepupu yang tiba-tiba, kini berubah hening. Hanya suara musik dangdut mengalun sendu dari layar kaca, ditingkahi suara tang-ting-tong pemberitahuan pesan masuk melalu berbagai aplikasi sosial media di telepon seluler masing-masing. Kami, menjadi seperti autis yang asyik dengan dunianya. Terkadang malah senyum-senyum sendiri. Sementara si Umi, istri saya, dan Aka, anak saya, sudah terlelap sedari tadi.
KEMBALI KE ARTIKEL