Naya membiarkan sepasang teropong jiwanya melompat ke luar jendela kamar, mengitari pemandangan sejauh jangkauan, menyeruak diantara semak-semak dan belukar, dan juga pepohonan yang tumbuh liar, berkerumun, berdesakan. Manik matanya begitu lincah, melayang, berputar, berpindah dari satu titik ke titik lainnya, seperti gerak sledet yang sering dijumpai pada setiap tarian Bali. Sangat cepat, berirama, menangkap begitu banyak detil yang tersuguh sebagai sebuah opera. Detil yang meski tampak tercerai-berai, tersekat-sekat, tidak saling terkait, namun sejatinya merupakan sketsa alam yang utuh. Saling melengkapi.
KEMBALI KE ARTIKEL