Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dibalik Alasan Mafmud MD Berpindah ke Lain Hati

22 Mei 2014   09:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 298 2
Mafmud MD adalah karakter menarik yang memiliki kredibilitas tinggi dalam penegakan hukum. Begitu pula dengan Abraham Samad yang menjadi tokoh anti Korupsi. Sebenarnya sangat disayangkan kalau salah satu dari 2 orang ini tidak terpilih menjadi cawapres Jokowi dalam Indonesia Baru Indonesia Hebat.

Mengapa koalisi Indonesia Hebat justru memilih Jusuf Kalla menjadi cawapres Jokowi ? Apakah karena elektabilitas Jokowi lebih meningkat jika dipasangkan dengan Jusuf  Kalla, dibandingkan 2 tokoh lainnya ?

Jawaban ini bisa kita mengerti setelah mengulas kejadian dan peristiwa dibawah ini ..

Sabtu, 26 April 2014, Amien Cawapreskan Hatta, Mahfud Md. Kesal

Berita ini sebenarnya menjelaskan itulah alasan mengapa Mafmud MD beserta PKB mendukung Jokowi. Padahal kita tahu bahwa Jokowi dan koalisi Indonesia Hebat-nya mengangkat jargon Koalisi Kerja Profesional tanpa bagi-bagi kekuasaan. Dari awal bergabungnya Mafmud MD ke kubu Jokowi sebenarnya didasarkan atas niat yang tidak tulus  yaitu ambisi untuk menjadi cawapres, seperti Hatta Rajasa yang menjadi cawapres Prabowo. Jadi seandainya Prabowo tidak buru-buru mengangkat Hatta Rajasa sebagai cawapres, saya yakin beribu yakin Mafmud MD pasti akan bergabung ke kubu Prabowo.

Rabu, 21 Mei 2014, Kecewa pada PKB, Mafmud MD Selesai Tugas di Partai

Dan akhirnya PKB gagal memperjuangkan Mafmud MD menjadi cawapres Jokowi, tambah galaulah beliau.

Kalau melihat track record dan kredibilitas Mafmud MD yang mumpuni dalam penegakan hukum, sungguh tidak terpikir kalau beliau gila kekuasaan. Seorang Sabam Sirait yang merupakan sesepuh PDIP saja sampai salah melihat karakter Mafmud MD (baca beritanya : Sesepuh PDIP lebih memilih Mafmud MD dibandingkan Kalla, Sesepuh PDIP Lebih Memilih Mahfud Ketimbang Kalla)

Mengapa seorang Sabam Sirait lebih memilih Mafmud MD daripada Jusuf Kalla ? Ternyata hanya karena dendam pribadi, sebab selama puluhan tahun PDI ditindas oleh Orde Baru yang didukung penuh oleh Golkar, juga Ir Soekarno meninggal dalam tahanan Orde Baru.

Kalau kita buka google dan masukkan kata kunci "Sabam Sirait 10 T", anda akan menemukan ribuan berita mengenai alasan Sabam Sirait menolak Jusuf Kalla menjadi cawapres. Yaitu tentang dugaan bahwa Jusuf Kalla menyogok Megawati Soekarnoputri dengan uang 10 T untuk mendapatkan posisi cawapres Jokowi. Saya penasaran dengan ribuan berita ini dan saya telusuri ternyata 99% berita tentang "Sabam Sirait 10 T" ini bersumber dari berita ini :

http://www.aktual.co/politik/145901usung-jk-cawapres-jokowi-sabam-sirait-ancam-mundur-dari-pdip

Menarik bukan ? Siapakah pemilik koran aktual.co ? Adakah yang bisa berbagi informasi siapa dibalik koran aktual.co ?

Saya tidak tahu tapi yang saya tahu jika ribuan berita bersumber hanya dari satu koran, padahal koran2 lain tidak membahasnya berarti ada bau busuk disini.

Dan terakhir, Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri

Kesimpulan :

1. Awalnya, Mafmud MD bergabung dalam kubu Jokowi karena kecewa bahwa Prabowo terlebih dahulu mengangkat Hatta Rajasa sebagai cawapres, sehingga mengubur ambisi Mafmud MD menjadi cawapres

2. Dengan bergabung dgn kubu Jokowi, Mafmud MD berharap mendapat jatah menjadi cawapres Jokowi.

3. Berjalannya waktu, Koalisi Indonesia Hebat mulai menyadari akan ambisi pribadi Mahmud MD tersebut sehingga akhirnya kandidat cawapres mengerucut menjadi 2 nama saja yaitu Abraham Samad dan Jusuf Kalla, tanpa seorang Mafmud MD.

4. Sabam Sirait, seorang sesepuh PDIP yang konservatif yang punya dendam pribadi pada orde baru, mudah gelap mata kalau dihadapkan isu tentang golkar.  Dan kubu lawan tahu kelemahan beliau ini. Sehingga mudah sekali untuk diprovokasi. Dengan meniupkan berita yang tidak jelas tentang urusan sogok menyogok, padahal kalau dipikir kekayaan Jusuf  Kalla sangat jauh kurang dari 10 T, rasanya isu yang terlalu dipaksakan, tapi karena Sabam Sirait sudah terlalu dendam dengan orde baru dan terlalu juga cinta dengan
Mafmud MD padahal tidak melihat ambisi pribadi Mafmud MD, jadilah Sabam Sirait termakan jebakan batman.

Tapi untuk yang no 4 ini saya meragukan kalau berita ini benar, karena alasan informasi berita tersebut hanya dari 1 sumber yang dicopy terus menerus.

Dalam adu strategi politik ini :

1. Kubu Prabowo berhasil menarik Mafmud MD yang sakit hati dengan ongkos murah (hanya mentri), bukan cawapres
2. Menggoyang Sabam Sirait yang konservatif dan dendam buta pada orde baru, dengan tujuan memecah internal PDIP.

Sungguh kemenangan 2:0 untuk kubu Prabowo.

Benar2 strategi jendral yang mumpuni, terutama dalam hal pecah belah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun