Sejak tanggal 2 hingga 5 Februari 2014 Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan kerja balasan ke Negeri Belanda bertemu dengan Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Hennis-Passchaert  di Kementerian Pertahanan  Belanda, Den Haag.
Menhan RI  Purnomo Yusgiantoro disambut dengan upacara kemiliteran dan melakukan pemeriksaan pasukan  di halaman Kementerian Pertahanan Belanda, Den Haag, seperti halnya Menhan Belanda saat berkunjung ke Indonesia pada bulan Oktober 2013 lalu.
Dalam kunjungannya, Menhan RI yang didampingi oleh Dubes RI Retno L.P. Marsudi dan Atase Pertahanan Kolonel Laut Edy Sulistyadi membahas kerjasama kedua negara di bidang pertahanan dengan Menhan Belanda Jeanine Hennis-Plasschaert yang ditandai penandatanganan naskah nota kesepahaman kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia-Belanda.
Selama di Belanda, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro telah  berkunjung ke Koninklijke Militaire Academie di Breda dan diterima oleh Gubernur Akademi Militer Belanda, Mayor Jenderal Theo W. B. Vleugels. Disamping itu Manhan RI dan rombongan juga telah berkunjung ke Universitas Leiden dan diterima oleh Prof. Carel Jan Jozef Marie Stolker, berkunjung ke Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek (Pusat Penelitian Alam) serta  Satgas PKR  TNI AL di Vlissingen.
Menteri Jeanine Hennis-Plasschaert mengatakan bahwa kerja sama ini mencakup berbagai topik, baik di bidang peralatan militer, pelatihan dan pendidikan maupun di bidang hukum pidana dan disiplin militer. Selain itu, kedua negara akan mengadakan dialog strategis dalam kerangka keamanan regional.
"Deklarasi ini merupakan langkah penting dalam hubungan baik kami dan termasuk di dalamnya adalah kerjasama di berbagai bidang," ujar Hennis.
Menteri Hennis juga mengungkapkan seminar internasional tentang kerja sama sipil-militer dalam menanggulangi bencana yang dilaksanakan di Jakarta dan Bogor seminggu yang lalu, melibatkan pula sejumlah tentara perwira Belanda untuk melatih para pesertanya.
Menhan Belanda berharap kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia-Belanda terus berlanjut karena kementerian pertahanan Belanda juga memiliki kepentingan atas kondisi Asia yang aman dan stabil, terlebih lagi Indonesia masuk didalamnya.
