Keterpurukan yang dialami oleh Bank Sa ‘Ntu RI (baca: BangSa Itu Republik Indonesia-red) semakin diyakini disebabkan oleh merosotnya CAR (Cinta Adequacy Ratio) yang ditengarai telah diambil secara paksa oleh beberapa stake holder(rakyat, politisi, "negarawan", dan lain lain). Hal ini diperparah dengan adanya krisis subprime "marriage" yang terjadi di Amerika. Bahkan krisis subprime "marriage" ini belakangan diketahui melanda Bank Sa ‘Ntu RI. Krisis yang akhirnya menceraikan banyak perkawinan. Mulai dari perkawinan Rumah Tangga sampai dengan Perkawinan Politik.