Beberapa saat yang lalu akhirnya telah di aamiinkan oleh anggota dewan tentang kenaikan BBM. Baca juga! (http://politik.kompasiana.com/2013/06/18/untuk-mu-pks-gerindra-pdip-dan-hanurawe-love-you-569960.html)
Putaran roda nasib rakyat akar rumput di sela-sela gang sempit, di ujung-ujung pelosok negeri, di perempatan-perempatan lampu merah, di bawah kolong jembatan adalah potret buram negeri ini, belum lagi saat si miskin sakit karena berobat perlu biaya mahal, masih teringat dalam rekam jejak negeri ini tentang kasus Dera (http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/02/18/surat-imajiner-dari-dera-untuk-pemimpin-jakarta-dan-pihak-rumah-sakit-535310.html)..ahh di negeri ini si miskin sudah 'terlatih' dengan tumpukan derita yang menghimpit. Putaran roda nasib rakyat (baca: si miskin) apakah rodanya tak boleh berada di atas? Apakah putaran roda rakyat(baca:si miskin) selalu saja ada di bawah?
Lalu bagaimana putaran roda nasib SBY?
Putaran roda nasib SBY (baca:prestasi) bisa kita tanya pada uncle Go dan saya tidak membahas tentang karir beliau secara detail.
Namun ada satu yang menjadi sorotan bersama saat ini, yaitu tentang kenaikan BBM saat SBY masih berkuasa sekarang.
SBY kini di penghujung masa jabatannya dan setelahnya tidak bisa lagi di calonkan menjadi RI 1. Apakah putaran roda nasib SBY (baca:prestasi) akan berakhir husnul khotimah atau cacat dalam catatan sejarah, karena beliau mengambil keputusan menaikkan harga BBM, yang sudah membuat rakyat menjerit, bahkan jauh sebelum kenaikkan harga BBM di sahkan?
Lalu apakah pertanda ini adalah putaran roda nasib SBY(baca:prestasi) sedang menuju ke bawah?
Apakah pemilu 2014 bisa menjadi parameternya untuk mengukur putaran roda nasib SBY(baca:prestasi) di bawah atau di atas?
Apakah harus menunggu 2014 untuk mengetahui putaran roda nasib(baca:prestasi) SBY semakin menuju ke bawah?
Apakah bisa putaran roda nasib SBY di ubah agar tak terpuruk kebawah?
BISA!
Cabut kebijakan kenaikan harga BBM. Saya tahu perjuangan kata-kata yang saya serukan melalui kompasiana akan membentur dinding. SBY tak akan baca suara rakyat seperti saya dan yang lainnya, yang terinjak oleh kenaikkan harga BBM. Karena di sekitar beliau begitu bising kata-kata si ABS (asal Bapak SBY senang).
Saya tak berharap pada telinga beliau untuk mendengar, saya berharap hati nurani beliau yang mau mendengar keluhan rakyat dari Aceh sampai Papua.
SBY...ingat! Putaran roda nasibmu(baca:prestasi) akan semakin turun dan berada di bawah dalam catatan kelam sejarah yang kau buat sendiri, jika rakyat semakin terhimpit dan terinjak-injak karena kebijakan yang kau ambil.