Penyebaran informasi gizi yang tidak tepat sering kali berasal dari kepercayaan turun-temurun, kebiasaan sosial dan budaya, serta pengaruh media sosial. Bermacam-macam mitos dan kepercayaan tidak berdasar mengenai gizi yang terus dipertahankan dan diwariskan dalam keluarga dan komunitas. Di Indonesia, banyak orang tua masih bergantung pada tradisi dan informasi yang tidak terverifikasi, serta terpengaruh oleh konten media sosial yang tidak akurat. Situasi ini dapat menyebabkan kesalahpahaman mengenai gizi anak yang berpotensi mengakibatkan kekurangan gizi dan
stunting.
KEMBALI KE ARTIKEL