Latar Belakang
Slogan ini muncul dari jenuhnya masyarakat akan polusi kota yang semakin menjadi, bagaimana tidakhampir semua kendaraan ber plat nomer dari seluruh penjuru Indonesia ada di Kota Gudeg ini, sebuah hal yang ironis, para mahasiswa yang merantau dari luar kota (termasuk penulis) banyak yang memboyong sepeda motornya ke kota yang sebenarnya cukup sempit ini, dengan alasan " biar praktis" ditambah mudahnya kredit sepeda motor (100.000 bisa beli motor-begitu kata iklan di sebuah dealer ),volume kendaraan yang terus meningkat, kurangnya sarana jalan yang memadai dan banyaknya parkir liar, semakin membuat kesemrawutan di jalanan menjadi-jadi.
Untuk itulah, pemkot Jogja mencanangkan gerakan Sego Segawe ( Sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe ), sepeda digunakan untuk pergi ke sekolah dan bekerja.
Tantangan dan Hambatan
Seperti kebijakan pemerintah yang lainnya , BAMMMMM!!! Suara-suara sumbang langsung menghiasi kebijakan yang sangat brilian ini, "jarak rumah ke kantor jauh, masa ngontel, gempor lah!" " Halah itu anget2 tai ayam, tar paling ilang sendiri" "Paling nggak bisa itu, percumaaaaaaaaaa"
NAJIS ! (kata penulis), la wong belum dicoba kok udah berkotek, dicoba dulu kalau pun gagal ya direvisi, di mana gagalnya, belom apa-apa sudah dihujat dan dimaki, "wes kowe wae sing dadi pemerintahe"