lalu aku bilang padamu...
sahabatku...
ingat tidak ketika dulu
ketika kita masih bertetangga...
ketika engkau belum dijaga paspampres
cuma ada udin ajudanmu...
anak-anak kita bermain bersama
di teras rumahku...
atau di teras rumahmu...
si ibas dan si ucok...
gembira bersama anak-anak tetangga...
bermain apa saja...
bermain bola...
di sore saat senja menggelayut manja...
kita duduk menyeruput kopi...
engkau duduk...
sambil memainkan gitar tuamu...
lalu tiba-tiba
kaca rumah si harto pecah
karena bola anak-anak kita...
kita langsung berlari...
meninggalkan kopi di atas meja...
gitarmu sampai terjatuh
tapi kau tidak peduli...
kita berlari mendapatkan anak kita
karena tahu...
si harto ramah di depan
tapi buruk di belakang
jangan sampai dia
mendapatkan anak kita....
ternyata benar...
si ibas memegang bola
sambil meringis menunjuk kaca
sementara teman yang lain
lari ketakutan...
si ucok tetap menemaninya...
si harto keluar
sambil berkacak pinggang...
lalu kau bertempur mulut
dengan si harto...
berjanji akan mengganti...
kita tinggalkan dia dengan
sumpah serapahnya...
kau selalu membela anakmu
walaupun dia salah...
itu anak kita katamu...
lahir dari Ibu Pertiwi yang mulia
aku akan bela dia sampai mati...
katamu...
ini janji kita ya...
aku mengangguk
tanda percaya...
beye...
si Aal itu...
ternyata juga anak kita...
lahir dari Ibu Pertiwi yang mulia...
dia dituduh mencuri sandal eiger
ternyata barang buktinya sandal ando...
itu pun tak ada yang merasa kehilangan...
tapi dia terkena 5 tahun
meringkuk dalam bui...
semua orang sudah menyumbang sandal butut nya
tanda bukti keprihatinan
dengan hukum dan keadilan yang dikangkangi
oleh oknum penegak hukum bangsa
rusak sudah
bagaimana ini beye...
bagaimana jika si Ibas
yang dituduh mencuri sandal
dipukuli sampai babak belur
untuk mengaku saja
akankah kau
membelanya
mati-matian juga...
beye...
kau hanya diam saja...
aku tahu posisimu sulit...
aku sudah mengenalmu sejak lama...
tapi ini saatnya bertindak beye...
oknum polisi, jaksa dan hakim itu...
sudah penjarakan anak kita
anak dari Ibu Pertiwi yang mulia
masakan kau diam saja...
beye...
kita ditertawakan oleh negara tetangga...
orang-orang malingsia itu tertawa lepas
kalian bilang kami pencuri hak cipta
sementara kalian...
penjarakan anak untuk mencuri sandal...
kalian sudah mencuri
masa depan
anak itu bukan...
teriak orang-orang malingsia
sambil tertawa lepas
di atas busway
yang selalu penuh
entah kenapa...
beye...
mau ditaruh mana muka kita
selaku orang Indonesia
anak-anak Ibu Pertiwi yang mulia...
anggap saja si Aal adalah Ibas
dan Ibas dituduh mencuri sandal
dipukuli agar mengaku...
apa jawabmu...
BIG GBU!
@jm050112.2315