Salah satu program yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kecerdasan emosional di sekolah adalah Social Emotional Learning (SEL). Program ini telah diadopsi oleh 668 sekolah dan menunjukkan hasil yang positif. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dari Universitas Illinois di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa siswa di sekolah yang menerapkan SEL mengalami peningkatan prestasi akademik, pengurangan angka suspensi, dan perilaku yang lebih positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan emosi yang baik dapat meningkatkan performa belajar siswa serta membantu mereka mengatasi stres.
Pentingnya kecerdasan emosional tidak hanya terbatas pada peningkatan prestasi akademik. Siswa yang memiliki EQ yang baik cenderung lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan belajar, membangun hubungan interpersonal yang sehat, serta mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Keterampilan sosial seperti empati dan komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan sosial dan kolaboratif.
Namun, meskipun EQ sangat penting, hal ini tidak berarti IQ bisa diabaikan. Kedua jenis kecerdasan ini harus dikembangkan secara bersamaan untuk menciptakan individu yang holistik dan berkualitas. Sistem pendidikan perlu berfokus pada integrasi kedua aspek ini agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga mampu mengelola emosi dan berinteraksi dengan baik di masyarakat.
Dengan demikian, pengembangan kecerdasan emosional harus menjadi prioritas dalam pendidikan kita. Hal ini akan menciptakan generasi yang tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga memiliki kemampuan emosional yang kuat, mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.