Jakarta--Pendeta atau pemimpin gereja merupakan tokoh penting dalam kehidupan beragama dan spiritual. Sebagai pemimpin rohani, mereka bertanggung jawab untuk membimbing jemaatnya dalam menjalankan ajaran agama. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda dunia selama lebih dari satu tahun terakhir ini, memaksa pendeta atau pemimpin gereja untuk menyesuaikan cara mereka memimpin jemaatnya dan menangani krisis ini. Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk kehidupan keagamaan. Banyak gereja dan tempat ibadah yang terpaksa ditutup atau membatasi jumlah jemaat yang hadir untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Hal ini memaksa pendeta atau pemimpin gereja untuk menemukan cara baru dalam membimbing jemaatnya. William Crain dalam bukunya yang berjudul
Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi mengungkapkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Hal ini sejalan dengan peran pendeta atau pemimpin gereja dalam menghadapi pandemi COVID-19. Mereka harus menyesuaikan diri dengan situasi baru ini untuk dapat membimbing jemaatnya. (Crain 2014, 413-414).
KEMBALI KE ARTIKEL