Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Indonesia yang Pesimistis

17 Desember 2011   13:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08 122 0
Miris terkadang bila melihat komentar yang ada di kompas.com. Bukan apa, saya  terkadang bingung dengan sikap orang Indonesia yang sangat pesimistis. Berita apapun itu, baik atau buruk, semuanya dikomentari dengan sikap yang pesimis. Bukan berarti tidak boleh berkomentar yang buruk namun terkadang ada banyak berita yang patut untuk kita sambut dengan gembira. Sayangnya, kebanyakan dari komentar yang ada hanya menampilkan sikap pesimistis orang yang memberikan komentar.

Contoh nyata dari sikap pesimistis ini muncul di komentar pada berita baru baru ini. Berita tentang kenaikan peringkat utang Indonesia dari BB+ menjadi BBB- (BBB- seperti yang ditulis di berita adalah investment grade) disambut dengan 'nada sumbang' oleh kebanyakan pemberi komentar. Contohnya yang satu ini, salah seorang pembaca menulis, "butuh duit berapa nih agar Fitch Rating mau ngasih penilaian baik" (mohon maaf kalau tulisannya saya ambil tanpa pemberitahuan). Menurut saya ini patut disayangkan karena ternyata hal positif yang terjadi di Indonesia pun tidak bisa dihargai oleh masyarakatnya sendiri. Saya tidak membela Presiden Yudhoyono dan kabinetnya. Bahkan saya salah seorang yang tidak suka dengan politik pencitraan dan pembentukan tim 7,8,9, dst pada masa pemerintahan Presiden Yudhoyono. Namun, saya juga bukan orang yang anti kemajuan. Sejelek-jeleknya prestasi Presiden kita pada saat ini, dia tetaplah Presiden kita. Dia tetap pemimpin bangsa. Kesuksesan yang diraih Indonesia melalui kabinet ini (walau menurut banyak orang sedikit sekali) patutlah untuk disyukuri. Karena kesuksesan apapun (baik karena kerja pemerintah atau pun masyarakat) adalah kesuksesan Indonesia.

Mungkin ada sebagian dari anda berpikir bahwa dengan naiknya peringkat utang Indonesia, maka makin banyak pula utang yang akan dimiliki Indonesia. Semakin banyak utang maka akan semakin hancurlah negara kita ini. Asing akan berkuasa dan pemerintah tidak akan bisa melakukan apa apa. Namun, semua hal itu tidak benar. Kalau kita mau jujur, utang Indonesia terhadap PDB sangatlah rendah dibandingkan negara negara lain. Bahkan mungkin terlalu sedikit kalau kita hendak mengejar bangsa lain dalam hal pembangunan. Sayangnya menambahkan belanja negara tidak akan berguna jika sebagian dari belanja negara terserap oleh korupsi. Dalam hal ini kita semua bisa berdiskusi lebih jauh dan banyak pakar yang tentunya juga sudah memikirkan hal tersebut.

Kembali kepada topik utama tulisan ini. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah membuang jauh jauh sikap pesimistis. Terlebih lagi jika anda berpikiran buruk. Kita haruslah bersyukur terhadap kemajuan yang diraih bangsa ini. Walau demikian baiklah kita tidak berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah, wakil rakyat dan segenap masyarakat untuk memakmurkan Indonesia. Namun kala sebuah berita baik kita terima, janganlah kita berpikiran buruk dan pesimistis. Indonesia akan makmur bukan karena berlimpahnya sumber daya alam. Indonesia akan makmur karena manusia manusia didalamnya. Apa bila kita menyerah maka Indonesia kita yang tercinta ini pun menyerah bersama kita. Pada saat itulah kehancuran bagi bangsa ini akan terjadi.

Mari berpikir positif dan tanamkan sikap optimis. Indonesia yang anda dan saya cintai ini akan sukses bersama dengan semangat kita!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun