“Perempuan dianggap seperti barang yang bisa ditendang, dipinjam dan dilemparkan atau dipecahkan, karena manusia jaman dulu sebelum Islam datang, wanita sangat dilecehkan,” ujar Mama Dedeh dalam tausiyahnya yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di Gedung Olah Raga Waringin, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/11)
Sebagaimana dikutip dari situs Tabloid Jubi (sebuah tabloid lokal terbitan Papua), tausiyah Mama Dedeh yang berkaitan dengan peringatan Tahun Baru Hijriyah ini diikuti oleh sekitar 2.000 jamaah dari majelis taklim yang tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Sayangnya, Tabloid Jubi hanya menampilkan foto para jamaah dari belakang, sehingga tidak bisa diketahui secara jelas seberapa banyak muslimah asli Papua yang hadir dalam acara tersebut.