Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Melodi Lawas di Tengah Kota

17 September 2024   20:07 Diperbarui: 17 September 2024   20:23 75 1
Dunia bergerak dalam arus yang begitu cepat, seolah tidak memberi waktu bagi kita untuk berhenti dan merenung. Segala yang dulu kita kenal, lambat laun larut dalam kabut kenangan. Waktu, dalam keheningan yang tak terelakkan, membawa serta jejak-jejak masa lalu, meninggalkan ruang untuk yang baru, yang tak bisa dihindari. Modernisasi berderap maju tanpa henti, menghapus batas antara yang nyata dan maya, menyisakan kita pada persimpangan antara nostalgia dan inovasi.

Segala hal yang dulu tampak abadi, kini hanya tinggal serpihan cerita. Gedung-gedung tua yang dulu berdiri megah, kini tergantikan oleh pencakar langit yang menjulang, menyentuh awan dalam diamnya. Kehidupan manusia beradaptasi dengan cepat, berlari mengikuti laju zaman, sementara bayang-bayang masa lalu perlahan menghilang, terseret oleh putaran tak kasat mata dari peradaban modern.

Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, kita sering kali lupa bahwa segala sesuatu akan hilang pada waktunya. Namun, dalam hilangnya, ada harapan baru yang muncul, seperti bunga yang mekar di tengah musim gugur. Dunia berputar, selalu bergerak, meninggalkan yang lama untuk menyambut yang baru, siklus abadi dari perjalanan manusia dan peradabannya.


Warisan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun