Dalam publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat pada tahun 2014 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia berkisar 114 juta dengan sepeda motor mengenyam porsi terbanyak yaitu 93 juta atau 81,41%.
Cucu Mulyana, Direktur Pengangkutan dan Multimoda Perhubungan Darat, menerangkan bahwa 71 persen kecelakaan lalu lintas menyangkut kendaraan beroda dua (dikutip dari merahputih.com).
Menurut Haryo Yudha (43), ketua dari komunitas sepeda motor Jelajah Riders, kebanyakan dari kecelakaan sepeda motor dapat dihindari dengan menaati peraturan lalu lintas.
“Disiplin pengguna jalan masih minim dan pengetahuan lalu lintas mereka masih belum cukup. Asal bisa nge-gas saja,” jelas pria yang berdomisili di Jati Asih ini.
Pria yang akrab dipanggil Yudha menambahkan bahwa stres akibat kemacetan ibukota juga memiliki andil signifikan dalam mendorong pengemudi untuk menyeleweng.
Meski begitu, Yudha menetapkan bahwa hal tersebut bukan alasan untuk membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Saya menekankan agar para anggota patuh kepada undang-undang,” ujar Yudha.
Jelajah Riders yang ia pimpin adalah klub pecinta sepeda motor Jakarta yang berdiri sejak 2011, dengan 30 anggota aktif.
Komunitas penghobi sepeda motor layaknya Jelajah menanamkan nilai disiplin saat berkendara di jalan raya dengan membiasakan anggota untuk mengenakan helm standar nasional Indonesia (SNI); menjaga laju maksimal 60 km/jam; serta melepas ego dan menjunjung tinggi keselamatan.
Dengan digembleng kegiatan petualangan dan touring yang kerap kali diselenggarakan, masing-masing anggota membangun rasa solidaritas dan menelantarkan ego.
Lelaki yang sudah berkeluarga ini menjelaskan, “Memang Jelajah banyak melakukan touring di alam. Di sana, anggota disadarkan bahwa mereka membutuhkan satu sama lain. Dengan begitu mereka meninggalkan ego masing-masing.”
Kegiatan seperti di atas memberikan efek tumpahan ketika riders kembali ke kehidupan kota.