Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Maraknya Pengemis, Representasi Kegagalan Indonesia

17 Maret 2013   20:17 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 550 0
Citra bangsa ditentukan oleh sikap, budaya dan kebiasaan. Nilai lama yang baik harus dipergunakan dan harus mengambil nilai baru dimasa mendatang, sehingga stabilitas dan integritas Negara dapat  Berjalan sempurna seiring era-Globalisasi.

JAKARTA- Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki wilayah dan penduduk yang sangat padat. Akan tetapi kita ketahui banyak Warga Negara yang kurang sejahtera karena sumber daya manusia yang lemah , kurangnya pendidikan ,jaminan kesehatan, kesejahteraan yang minim  fasilitas kurang memadai sehingga rakyat seakan tak berdaya dan tak dapat menunjukkan potensinya. Pemerintah saat ini hanya memperhatikan kaum-kaum elit , sedangkat rakyat jelata seakan hanya sebagai alat politik yang mudah di doktrin jelang Pemilu saja. Coba bayangkan, rata-rata penghasilan orang miskin di Indonesia kurang lebih 10 ribu rupih. Itupun kategori orang miskin. Di Indonesia dibawah kategori orang miskin masih ada  lagi yang lebih miskin. Bisa disebut pengangguran yang tak dapat mencukupi kehidupannya tanpa penghasilan. Karena pengangguran dan tak memiliki lapangan pekerjaan , akibatnya mereka mengambil jalan pintas untuk melakukan tindakan kriminal, maupun tindakan yang lebih mulia dari pada tindakan kriminal, yaitu Pengemis. sangat miris jika kita bayangkat setiap sudut hampir di Kota Jakarta banyak pengemis-pengemis, mulai dari simpang jalan, lampu merah, masjid, pasar tradisional, dan tempat-tempat hiburan seakan menjadi pemandangan yang tidak asing lagi. tidak hanya di Jakarta, hampir disetiap kota seluruh Indonesia banyak yang berprofesi menjadi pengemis. Seakan pengembis bukan lagi menjadi hal yang hina, melainkan sebagai pekerjaan atau  profesi yang menjanjikan, Sampai sampai MUI menfatwakan bahwa pengemis haram untuk dikerjakan , hal itu disampaikan kepada wagub Ahok. sangat miris ketika wisatawan asing berjalan jalan di jakarta ketika  melihat pengemis, Wisatawan asing terenyuh dan sangat il'l feel melihat fenomena yang tidak enak dilihat dan mereka bilang ' Indonesia udik dan tak bermartabat'.

Upaya memberantas pengemis di Ibukota melalui SATPOL PP dinilai kurang efektif ketika pengemis yang trkena razia lalu di lepas tanpa diperdayakan, akibatnya sama saja, tak ada hasil. Mengingat Fenomena pengemis yang sangat marak, tidak ada Pemerhati yang peduli dengan pengemis , Pemerintah seakan acuh dengan keadaan pengemis. Mau dibagaimanaan pengemis ini jika secara terus menerus dibiarkan.

Gambaran pengemis ini saya tekankan salah satu citra bangsa yang dinilai pemerintahan yang gagal dalam mensejahterakan rakyatnya. Berbagai permasalahan Hukum, politik , Korupsi, sosial budaya tak henti - hentinya menerpa Indonesia yang seakan hancur akan masalah yang tak kunjung selesai terutama kesejahteraan sosial. (BERSAMBUNG)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun