Titin, teman kuliah yang selalu bersamaku, tampak kesal. Tak seperti biasanya. Namun aku tak berani bertanya banyak, apa yang menjadi penyebabnya. Dia tak akan bercerita kalau hatinya belum tergerak. Aku begitu hafal dengan kebiasaan sahabatku itu. Jadi, aku lebih senang menunggunya untuk menceritakan akar masalahnya. Hal yang terpenting adalah aku tetap membersamainya, apapun keadaannya.
KEMBALI KE ARTIKEL