Dari media kita mengikuti bahwa pemilihan Ketua DPR dan Ketua MPR tidak terlalu mulus, bahkan sepertinya menunjukkan kekecewaan. Ternyata perbedaan tajam dalam politik itu bisa berubah menjadi rasa kesatuan seperti ditunjukan oleh pimpinan MPR pagi ini. Pagi ini Ketua MPR Zulkifli Hasan menunjukkan dirinya memang pantas sebagai pimpinan majelis itu. Ada kebanggaan bagi rakyat Indonesia ketika Zulkifli Hasan membacakan tamu-tamu asing yang menghadiri acara pelantikan itu seperti PM Australia, Menlu AS, dll. Itu saja menunjukkan dunia pun ikut mengakui pentingnya Indonesia.
Ketua MPR juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY dan Wakil Presiden Budiono yang telah berbuat banyak selama sepuluh tahun terakhir ini. Bahkan ini bisa menjadi kebiasaan atau konvensi kenegaraan yang baik di mana presiden lama (SBY) mempersilakan presiden baru (Joko Widodo) untuk duduk di kursi presiden yang sebelumnya diduduki presiden lama; demikian juga dengan wakil presiden.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang selama ini ditunjukkan media sangat bermusuhan dengan kubu Joko Widodo, ternyata dalam acara pelantikan pagi ini menunjukkan senyum yang menunjukkan persahabatan. Prabowo yang selama ini tampil berbeda pandangan mengenai hasil pemilihan presiden, ternyata kalau sudah menyangkut persatuan Indonesia, bersedia datang dan mengikuti acara pelantikan presiden dan wakil presiden pagi ini. Para mantan presiden dan mantan wakil presiden jarang kita lihat bersama dalam suatu acara, tapi pagi ini mereka muncul bersama.
Doa yang dipanjatkan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin yakni agar Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan hikmat dalam menghadapi perbedaaan dan keragaman Indonesia benar-benar menjadi inti dari jiwa acara pelantikan presiden dan wakil presiden pagi ini.
Mungkin ini hanya bisa terjadi di Indonesia dan karena kita orang Indonesia. Para tamu asing yang mengikuti acara itu mungkin akan mengatakan memang Indonesia ini unik dan ini hanya bisa terjadi di Indonesia.
Melihat acara pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober 2014 ini semakin menunjukkan bahwa masyarakat dan bangsa Indonesia itu memang berbeda. Namun walaupun berbeda dalam banyak hal seperti agama, kepercayaan, politik, suku, ras, status sosial, latar belakang, asal usul, dan lain-lain; tapi kalau sudah menyangkut negara dan bangsa, maka semua rakyat Indonesia itu bisa bersatu padu.
Ini modal yang sangat baik dan penting untuk dijadikan sebagai dasar dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia selama lima tahun mendatang.
Hidup Indonesia!
Bagi yang belum sempat membaca pidato Presiden Joko Widodo setelah dilantik berikut petikannya:
PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN JOKO WIDODO