Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Masa Bodoh Capres Gila, Asal Kita Tetap Waras

15 April 2014   18:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 73 0
Jika ingin tetap waras selama lima tahun ke depan, langkah awal setelah mencoblos adalah melupakan semua janji-janji caleg selama musim kampanye. Kita sebagai rakyat sudah tiba pada situasi untuk pasrah dan hanya berharap, semoga caleg yang mendapatkan kursi kekuasaan legislatip masih punya hati dan memori di otak yang cukup untuk mengingat semua apa yang dijanjikannya saat kampanye, dan masih memiliki energi yang memadai untuk berjuang sesuai janjinya. Kita sebagai rakyat sudah tiba pada ketidakberdayaan, hanya memanjatkan doa semoga Parpol beserta jajarannya masih menyisakan ruang di kepala untuk mengingat rakyat. Semoga tujuan dan ingatan mereka tidak melulu ditujukan untuk “mengembalikan modal, dan meraih profit”. Meski harapan itu tipis, tetapi demi kewarasan diri sendiri maka sebaiknya setipis apapun harapan yang tersisa, harus tetap dipelihara. Setitik cahaya yang terpantul dari ujung terowongan yang gelap, bukankah itu pertanda di ujung sana ada kehidupan yang bersinar?.

Mengapa harapan itu tipis?, sederhana saja jawabannya. Janji manis akan kesejahteraan rakyat sudah berulang kali diucapkan, setiap kampanye selalu begitu, sejak jaman ORLA, berpindah ke rezim ORBA, dan kini rezim yang menyebut diri rezim reformasi. Setiap kali pula janji itu dilupakan. Lantas, kini apa yang membuat janji itu akan diingat dan diusahakan?. Tidak ada sistem yang memaksa agar semua janji direalisasikan, kecuali atas kebaikan dan dorongan hati nurani. Sialnya, hati nurani sudah lama menyusut atau bahkan menghilang dari jagad perpolitikan di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun