Pada periode bulan Juli ada beras impor yang masuk ke Indonesia dalam kategori beras premium sejumlah 41.800 ton, namun pihak Bulog yang seharusnya mengurusi berbagai ekspor dan impor komoditas pertanian ini saat ditanyai senin (30/08/2021) direktur utamanya Budi Waseso menyatakan bahwa impor ini bukan mereka yang melakukannya "Sampai sekarang kami tidak ada penugasan dan kami tidak melaksanakan impor beras. Adapun data yang dari BPS setelah kami telusuri merupakan ijin beras khusus, Nah beras khusus ini memang dulunya harus melalui Bulog, tapi kali ini kami tidak pernah mengetahui mengenai izin impor beras khusus ini, sehingga seperti tahun lalu itu ada impor 234 ribu Ton itu beras khusus, Bulog tidak mengetahui itu" demikian yang disampaikan Budi Waseso. Lantas hal ini siapa yang melakukannya? Apakah mungkin ada pihak yang sengaja ingin memainkan pasar untuk menekan harga hasil panen petani demi keuntungan?. Nah oke tapi kali ini bukan peristiwa di atas yang akan saya tanggapi, namun saya akan membahas bagaimana cara petani melawan jika peristiwa di atas terjadi, sebab peristiwa diatas hanyalah salah satunya saja dari berbagai peristiwa yang pernah terjadi.
KEMBALI KE ARTIKEL