"Save Europe" yang berarti "Selamatkan Eropa" merupakan suatu sentimen anti-imigran yang baru-baru ini mencapai titik kritis di Eropa. seperti yang dibuktikan oleh protes di Sylt, Jerman, ketika para pengunjuk rasa meneriakkan "Auslnder raus" (orang asing keluar). Gerakan yang menamakan dirinya "Save Europe" ini berusaha untuk mempertahankan identitas dan budaya Eropa dari dugaan bahaya imigrasi. Namun, langkah-langkah tersebut menimbulkan pertanyaan tentang siapa dan untuk apa "Eropa" sebenarnya diselamatkan. Pertarungan yang lebih dalam untuk mendapatkan identitas, rasa memiliki, dan kekuasaan dalam masyarakat yang semakin beragam akan terlihat jelas ketika kita memahami dasar-dasar politik dan sosio-ekonomi dari gerakan ini. Dengan menggunakan perspektif sosiolog politik seperti Giddens, Castells, Habermas, Wimmer, dan Mudde, artikel ini secara kritis menganalisis gerakan "Save Europe" dalam pandangan Sosiologi Politik
KEMBALI KE ARTIKEL