Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Andreas Harsono bagi Pers Indonesia

11 Maret 2011   00:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:53 264 0
YOGYAKARTA-Dalam rangka membagikan ilmu yang sudah ia dapatkan dan ia bukukan, Andreas Harsono beserta penerbit Kanisius dan PASTI UAJY mengadakan seminar bedah buku "Obrolan Santai Jurnalisme" (8/3) di Ruang Seminar Lantai III Gedung Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Andreas Harsono menulis buku terbarunya dengan judul 'A9ama' Saya Adalah Jurnalisme. Seminar tersebut dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, pers mahasiswa, serta pers dari beberapa media massa. Sebagai moderator dan pembicara kedua, dihadirkan Y. Widodo dan D. Danarka S. yang keduanya merupakan dosen FISIP UAJY.

Andreas memaparkan dalam buku tersebut terdapat 34 naskah dari 300 karya yang Andreas tulis selama 10 tahun terakhir. Semua naskah tersebut mengenai pelaksanaan Sembilan Elemen Jurnalistik milik Bill Kovach dalam pers Indonesia. Mengenai judul, ia menjelaskan bahwa kata 'agama' berasal dari bahasa Jawa 'ageman', yang dapat diartikan sebagai pakaian yang terbaik. Sembilan Elemen Jurnalistik tersebut merupakan hal yang harus dijunjung karena merupakan yang terbaik dalam jurnalisme atau dapat diartikan pula sebagai 'agama' dari jurnalisme.

Jurnalisme memiliki andil yang besar di dalam masyarakat. Maka dengan memberikan yang terbaik dalam proses jurnalisme, tentunya akan membangun masyarakatnya. "Semakin mutu jurnalisme, semakin mutu masyarakatnya. Begitu pula sebaliknya, semakin tidak mutu jurnalismenya, semakin tidak mutu masyarakatnya," kata Andreas.

Andreas sendiri merupakan didikan Kovach selama ia berkuliah di Harvard. Ia memaparkan bahwa ia memiliki waktu pribadi bersama Kovach untuk berdiskusi mengenai banyak hal. Ketika ia akan kembali ke Indonesia, Kovach berpesan agar Andreas membagikan ilmu yang telah ia dapat dan membangun Indonesia. Oleh karenanya dengan berbekal Sembilan Elemen Jurnalisme dan ilmu-ilmu yang telah ia dapatkan, ia pun ingin memperbaiki kondisi pers Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun