Marilah melihat dari tampilan website tersebut terlebih dahulu. Dari segi fungsional atau kemudahan dalam penggunaan, keduanya memang sama-sama mudah ketika digunakan. Pengelompokan berita sudah ada sehingga kita tinggal meng-klik kolom berita yang ingin kita lihat lebih lanjut. Dalam web juga ditampilkan judul dan headline dari tiap berita, sehingga bagi kita yang memang ingin mengakses berita pada hari itu, dengan cepat kita bisa memilih berita mana yang ingin dilihat. Foto-foto juga memudahkan pengakses untuk memilih berita. Ketika kita memilih satu berita, terdapat link-link berita terkait. Hal ini akan mempermudah kita untuk mengetahui berita lain sehingga bisa melihat satu hal secara holistik.
Berbicara mengenai perbandingan, website www.antaranews.com jauh lebih spesifik daripada www.thejakartapost.com. Dalam www.thejakartapost.com pengelompokan berita jauh lebih luas, seperti: news, national, business, world, dll. Dalam www.antaranews.com, pengelompokan berita menjadi lebih sempit lagi, contohnya dalam kolom berita nasional maka muncul sub-kolom umum, polkam, hukum, pendidikan, kesehatan, naker, dan unik. Tentunya dengan pengelompokan berita yang lebih spesifik akan menolong kita untuk memilih berita secara cepat.
Mengenai interaktifitas, kedua website berita tersebut sudah interaktif. Keduanya memiliki animasi foto berita utama yang diberikan space lebih besar. Pengakses berita pun akan terlebih dahulu melihat foto-foto berita tersebut, seolah disarankan oleh website untuk melihat berita tersebut terlebih dahulu. Terdapat pula kolom-kolom dalam website yang dibuat secara berbeda, seperti warna kolom atau tulisan dengan ketebalan yang berbeda. Dalam www.antaranews.com, tampilan yang berbeda ada di bagian berita terpopuler serta berita terkini dan terheboh. Sedangkan dalam www.thejakartapost.com, tampilan yang berbeda ada di kolom pengelompokan berita news dan views serta link berita headline dan life. Adanya pembedaan ini membuat pengakses situs berfokus terlebih dahulu pada perbedaan tersebut. Hal ini akan membuat pengakses mempertimbangkan untuk membuka link berita tersebut.
Foto jurnalistik juga menjadi unsur interaktivitas dalam kedua website tersebut. Namun mengenai perbandingan jumlah foto, situs www.antaranews.com jauh lebih banyak daripada www.thejakartapost.com. Dengan demikian situs www.antaranews.com lebih interaktif dengan pengaksesnya karena dengan foto pun dapat menyarankan pengakses untuk membuka link berita tersebut.
Dalam website jurnalisme online, navigasi atau pencarian berita jugalah penting. Kedua website sudah memberikan kolom untuk pencarian berita tersebut. Namun ada perbedaan besar di antara kedua website tersebut. Pencarian berita dalam website www.antaranews.com lebih susah. Hal ini karena pencarian berita didasarkan pada judul berita. Sehingga untuk mencari berita dengan kata kunci dua kata, berita yang tampil pun sedikit. Dengan demikian pencarian berita yang spesifik akan susah. Pencarian berita dalam website www.thejakartapost.com jauh lebih membantu. Hal ini dikarenakan pencarian berita dengan memasukkan kata kunci, akan dicari sampai ke badan berita. Pencarian berita spesifik akan lebih cepat dalam situs ini.
Mengenai ketersediaan video dan audio dalam website jurnalisme online, www.thejakartapost.com tidak memilikinya. Hal ini menjadi wajar karena www.thejakartapost.com merupakan situs website pendukung media cetak surat kabar serupa. Sebagai pendukung, website ini menyediakan edisi cetak dari surat kabar The Jakarta Post. Dalam www.antaranews.com, terdapat video berita yang merupakan bagian dari Antara TV. Audio dalam video tersebut baik, namun tampilan video sedikit kurang baik karena gambar tidak jelas.
Setelah meliha tampilan, maka kita juga harus melihat konten berita jurnalisme online. Keduanya sudah menuliskan berita dengan teknik penulisan berita yang tepat layaknya pemberitaan di media cetak. Namun pembedanya adalah tulisan di website ada yang lebih singkat dan padat. Pola piramida terbalik juga nampak dalam pemberitaan kedua website tersebut. Yang menjadi pembeda dengan gaya penulisan berita di media cetak adalah dalam kedua website, satu alinea terdiri dari satu kalimat saja. Oleh karena itu, nampaknya terdapat banyak alinea dalam berita, padahal itu semua adalah kalimat-kalimat yang berhubungan. Penulisan feature dalam website juga mengikuti gaya penulisan yang menarik dan seperti sebuah kisahan. Kesimpulannya, konten berita dalam website tidak berbeda dengan konten berita dalam media cetak.
Dengan melihat perbandingan bukan berarti kita melihat kesalahan dan hal yang negatif. Namun, kita bisa melihat kelebihan dan sifat komplementer dari tiap website jurnalisme online. Dengan demikian, kita sebagai pengakses pun dapat menerima berita dengan lebih lengkap dan lebih mudah.