eh ujan gerimis aje ikan bawal diasinin eh jangan menangis aja (...dik) bulan Syawal mau dikawinin... Begitulah syair lagu Benyamin S mengalun di kepala, sementara saya memandang ke luar jendela memandangi awan mendung dan hujan rintik-rintik yang mulai turun membasahi tanah (hmm...romantisme ndeso...). Di kepala saya selalu ada lagu yang mengalun. Anda pernah nonton filem Eli Mekbil? Yah kira-kira seperti itulah. Kalau di kepalanya si Eli, lagu yang mengalun kebanyakan lagunya Beri Wait maka di kepala saya hampir selalu lagunya haji Benyamin Suaeb. Kenapa bisa begitu? Ya pokoknya begitu deh. Mungkin ini hasil didikan almarhum babeh saya yang koleksi piringan hitam Benyamin S-nya segabrek dan selalu diputar pagi-siang-sore dan malam. Tinggal di negeri kecil yang hampir tiap hari hujan gerimis membuat lagu Hujan Gerimis Aje-nya Benyamin S hampir selalu di kepala saya setiap saat, setiap waktu. Hal lain yang bisa membuat lagu bang Ben tiba-tiba mengalun di kepala adalah saat bersepeda, secara pagi-siang-sore dan malam saya hampir selalu bersepeda ke mana-mana. Terutama di pagi hari, saat saya memboncengi anak saya yang kecil menuju sekolah dan menemani yang besar yang sudah bisa nyepeda sendiri, di kepala saya tiba-tiba selalu mengalun lagu Tukang Becak Bang Sami'un (lagunya tidak ada di Youtube...)