Kita
Lanjukan !, pembahasan mengenai percekcokan peneliti lembaga survei
quick count. Memang masyarakat mungkin sudah hari-hari ini mematikan televisi dan radionya lantaran hasil
quick count sama-sama egoisnya, sebab adanya perbedaan sampai-sampai taruhan siapa yang hasilnya tepat dengan KPU maka dia tetap eksis sebagai lembaga survei politik Indonesia sekaligus mendapatkan jebatan kredibel. Sementara yang hasilnya tidak sesuai, maka harus gulung tikar sebagai lembaga survei politik.
Coba kita amati dengan seksama beberapa pernyataan dari lembaga survei terkait metode samplingnya berikut.
"Survei saya berdasarkan teori dan kaidah ilmiah. Jumlah sampel kami 1.100 sampai 1.250 dan menyebar secara proporsional sampai di 500 desa. Itu artinya sudah benar," (Puskaptis, 10/7/2014).
KEMBALI KE ARTIKEL