Tak habis pikir saya dengan Nurdin dkk. kali ini. Harga tiket yang sebelumnya tak seberapa, kini makin mahal saja. Untuk partai final tanggal 29 Desember nanti harga tiket berubah menjadi:
Â
VVIP, 671 bangku, Rp. 1.000.000, dijual online pada tanggal 25 Des 2010
VIP barat, 2700 kursi, Rp. 500.000, dijual online pada tanggal 25 Des 2010
VIP timur 3500 kursi Rp. 350.000, dijual online pada tanggal 25 Des 2010
Kategori 1, 24000 kursi, Rp. 200.000, dijual manual pada tanggal  23 Des 2010
Kategori 2, 16000 kursi, Rp. 150.000, dijual manual pada tanggal 24 Des 2010
Kategori 3, 30000 kursi, Rp. 75.000, dijual manual pada tanggal 26 Des 2010
Â
VVIP : Rp. 255.000
VIP barat : Rp. 205.000
VIP timur : Rp. 100.000
Kategori 1 : Rp. 100.000
Kategori 2 : Rp. 75.000
Kategori 3 : Rp. 50.000
Â
Memang suatu hal yg lumrah jika di partai final harga tiket akan lebih mahal dibandingkan dari partai-partai sebelumnya dan memang kenaikan signifikan terlihat di bagian VIP dan VVIP. Lalu kenapa di bagian non-VIP atau bagian kategorial juga mengalami kenaikan?
Â
"Ah tak seberapa kok kenaikannya." Ini jawaban yang saya dengar dari bendahara PSSI yang juga politisi dari Partai Demokrat, Bapak Achsanul Kosasih ketika diwawancara oleh Metro TV tadi pagi. Bapak ngomongnya enak, karena orang berduit. Lalu bagaimana rakyat kecil yang uangnya tak cukup ketika harga tiketnya dinaikkan? Yang rela sampai jual kambing agar dapat datang ke Jakarta dan memberi dukungan pada timnas? Apakah tak cukup keuntungan dari kategori VIP dan VVIP sehingga harus memeras keuntungan juga dari kaum kecil yang juga ingin menikmati pertandingan dan memberikan dukungan?
Â
Ah...kalian ini memang bermental pemeras...sampai-sampai kursi yang termurah pun kalian peras untuk menghasilkan keuntungan. Entah apa pun hasil yang diraih timnas nanti di final, PSSI harus bisa mempertanggungjawabkan semua pemasukan dan pengeluaran selama pagelaran ajang AFF ini. Jangan tiba-tiba ngomong merugi tapi tak jelas laporannya seperti yang biasa dilakukan di liga domestik. Fiuh...
Â
Salam cape