Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif

Mari Bicara Tentang BBM (1)

8 Desember 2010   09:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 239 0

Peralihan dari BBM bersubsidi ke BBM non-subsidi bisa dijelaskan dari berbagai aspek. Dari aspek teknisnya, maka bisa dijelaskan dari perbedaan nilai oktannya. Nilai oktan BBM bersubsidi atau biasa yang disebut dengan bensin premium jelas lebih rendah dibandingkan dengan nilai oktan BBM yang tidak disubsidi seperti jenis pertamax maupun pertamax plus.

 

Nilai oktan yang lebih tinggi jelas kualitasnya lebih baik dari yang nilai oktannya rendah. Nilai oktan yang rendah memiliki gas buangan yang jelas-jelas tidak ramah dengan lingkungan. Hal itu dikarenakan pemurnian yang dialami premium tidak sebanyak/seketat pemurnian yang dialami oleh pertamax atau pertamax plus.

 

Bagi performa mesin juga berdampak buruk jika memakai BBM yang bernilai oktan rendah, karena BBM sudah terlebih dahulu “meledak” di luar ruang “peledakan” dimana idealnya seharusnya mereka “meledak” di ruang “peledakan” dan menghasilkan tenaga karena disulut oleh percikan api yang muncul dari busi, bukan hanya karena goyangan/goncangan yang terjadi semata.

 

Jelas, dari aspek tenis BBM non-subsidi memberikan dampak yang lebih baik pada lingkungan dan kendaraan itu sendiri dari pada BBM bersubsidi. Lalu kenapa masih banyak orang yang enggan memakai BBM bersubsidi? Dugaan saya karena masalah kurangnya informasi dan kedua karena masalah ekonomi alias tidak sanggup membeli BBM non-subsidi.

 

...bersambung...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun