Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Pengguna Sosial Media Kebanyakan Narsis

20 November 2012   16:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:59 606 2
Hampir semua pengguna internet di Indonesia ikut dalam sosial media.

“Menarik untuk menyadari bahwa 99% pengguna internet di Indonesia ikut dalam sosial media,” kata Bestian. Untuk saat ini, sosial media yang paling aktif digunakan didominasi oleh Facebook dan Twitter. Bedanya, Facebook lebih bersifat menjaring pertemanan, meski jumlah teman dibatasi hanya sampai 5 ribu. “Sementara twitter lebih kepada jejaring informasi. Seseorang menjadi follower karena tertarik dengan konten yang disampaikan. Tak jarang, meski teman tak di­-follow, karena memang tak suka pada kicauannya,” kata Nukman.

Perkembangan sosial media di Indonesia menunjukkan fenomena baru saat masuk ke dalam ranah politik. Kemenangan pasangan Jokowi-Ahok juga karena mereka menang dalam “pertarungan” di arena jejaring sosial. “Volume percakapan tentang Jokowi-Ahok terbukti paling tinggi bila dibandingkan kandidat lain,” jelas Nukman.

Saat ini, dari 248 juta penduduk Indonesia dan pengguna telpon genggam mencapai 270 juta, ternyata pengguna jejaring sosial di Indonesia baru 18 persen. “Padahal, di China, penetrasinya bisa sampai 41 persen,” papar Bestian.

Dampak sosial media

Litbang Kompas juga memaparkan, aktivitas penggunaan internet di Indonesia kebanyakan berturut-turtu untuk membuka situs berita, jejaring sosial, situs hiburan, chatting, membuka dan mengirim email, mengerjakan tugas serta untuk mengunduh musik dan film. Kepuasan penggunaan jejaring sosial dirasakan karena dapat memangkas cara dan waktu berkomunikasi. “Meski ternyata tetap saja diperlukan ketemu bareng untuk ngobrol dan tatap muka secara langsung,” kata Bestian.

Berkaca pada kasus matinya jejaring sosial seperti Friendster, ia memperkirakan di masa depan bisa saja hadir jenis sosial media yang dapat memenuhi semua alat indera manusia. “Kalau sekarang kan hanya visual dan audio saja yang terpenuhi, mungkin nanti hadirsosial media yang bisa kita cium baunya,” selorohnya.

Di akhir dialog, Fitrop berpesan, tak penting kita memutuskan menjadi pengikut siapa di jejaring sosial macam twitter. “Yang penting, follow your heart,” katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun