Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kematian Yahya Sinwar, Kemenangan Israel atau Api Baru Bagi Gaza?

19 Oktober 2024   02:31 Diperbarui: 19 Oktober 2024   02:31 44 0

Dilansir dari www.bbc.com, kematian Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, dalam serangan Israel di Rafah, Gaza, telah menciptakan kegemparan di kedua belah pihak. Banyak yang menganggapnya sebagai kemenangan terbesar Israel dalam perang melawan Hamas, namun dampaknya bagi masyarakat Palestina dan stabilitas kawasan masih dipertanyakan.

Sinwar, yang dikenal sebagai otak di balik serangan mematikan terhadap Israel pada Oktober lalu, tewas di tengah reruntuhan bangunan yang dihantam tembakan tank. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji keberhasilan ini tetapi mengingatkan bahwa perang masih jauh dari selesai. "Kemenangan ini bukanlah akhir. Ini adalah perjalanan yang sulit dan penuh risiko," ujar Netanyahu.

Sementara itu, di Tel Aviv, keluarga dari 101 sandera yang masih ditahan Hamas mendesak pemerintah untuk segera melakukan negosiasi baru. "Netanyahu, jangan kubur para sandera. Kami tidak akan menyerah sampai semua orang kembali," tegas Einav Zangauker, salah satu ibu dari para sandera.

Di sisi lain, warga Palestina di Khan Younis menyatakan bahwa perjuangan mereka jauh lebih besar daripada kematian satu individu. "Hamas bukan hanya Sinwar; ini adalah perjuangan seluruh rakyat Palestina," ujar Dr. Ramadan Faris.

Meskipun Israel merayakan kematian Sinwar, serangan di Gaza terus berlanjut, dengan laporan tentang korban sipil yang semakin bertambah. Kematian Sinwar mungkin menjadi pencapaian besar bagi Israel, tetapi pertanyaan utama tetap: apakah ini akan mengakhiri konflik atau justru memperparahnya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun