Acara dimulai dengan pembukaan oleh pemimpin umum Media Aesculapius, Sonia Hanifati serta sepatah kata dari ketua acara, Oviliani Wijayanti diikuti dengan talkshow berjudul “Menulis Kisah Hidup Menjadi Lembaran Sastra” yang diberikan oleh Iwan Setyawan. Pada bagian ini, penulis bercerita mengenai pengalaman hidup penulis selama berada di Amerika Serikat dan bagaimana itu menjadi salah satu inspirasi novelnya. Talkshow ini sangat menarik karena mendorong pendengar untuk menyimpan pengalaman-pengalaman menarik yang pernah dirasakan untuk dibuat cerita. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan “Menyulap Cerita Biasa Menjadi Luar Biasa” yang dibawakan oleh Helvy Tiana Rosa, disini mba Helvy membagi tips bagaimana mengubah cerita-cerita yang sebetulnya berasal dari pengalaman sehari-hari kita menjadi sesuatu yang pantas untuk dipublikasikan ke media massa. Acara terakhir diisi oleh bedah buku”Selimut Debu” acara bedah buku ini diisi oleh sang penulis sendiri, Agustinus Wibowo. Pada kesempatan ini, pak agus menggunakan media audio-visual untuk menjelaskan tentang alam Afghanistan. Semua ini berasal dari pengalaman pak agus dalam melakukan perjalanan backpackers selama empat bulan di Afghanistan.
Selain acara-acara tersebut, ada juga pengumuman pemenang lomba cerpen, puisi, dan fotografi Forum Bahasa dan Sastra Media Aesculapius. Lomba yang telah diselenggarakan selama beberapa minggu ini mempunyai hasil sebagai berikut: Pada lomba cerpen, juara 1 diperoleh oleh Aisyah Lsety dengan judul Pisau dan Lelaki Kesepian. Selanjutnya adalah Ahmad Ijazi H dengan judul “Kapan Kau Pulang?” Juara tiga diraih oleh Yanyan Ariyana dengan cerpennya yang berjudul Nuri yang Membisu. Untuk puisi, juara satu diperoleh oleh Kurnia Hadinata dengan sajaknya yang berjudul “Sebuah Sajak Tak Romantis, Setengah Gaduh Bercerita” dilanjutkan oleh Rahman Heriansyah dengan “Pernyataan Malang”. Juara tiga diperoleh Reza Anindita dengan “Serangga Pemabuk”. Sementara itu, lomba fotografi dimenangkan oleh Herjuno Adi dengan tema “Buku yang Mana?”
Menurut peserta yang datang, acara ini sangat menarik. “Iwan Setyawan adalah penulis favoritku” tukas Tri Astrini Mega Puteri, Mahasiswa Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia. “Konsumsinya juga sangat lezat” lanjutnya. Demikian adalah sekelumit ringkasan dari Forum Bahasa dan Sastra Indonesia. Jaya terus, sastra Indonesia