Saya dulunya sangat pemalu dan sangat pendiam, ibarat tiang listrik dipukul dulu baru bunyi. Pernah suatu ketika aku dan seorang sepupu berniat untuk berkencan, dan kami berangkat ke desa sebelah. Ternyata kami jumpai di sana dua anak gadis, maka kamipun berkenalan. Untuk memberi ruang bagi saya, sepupu saya sengaja mengajak satu gadis agak menjauh dari kami, dan yang terjadi adalah sebuah tragedi dan suasana bagi saya bagai di neraka. Betapa tidak, selam 1,5 jam kami duduk berdua, dan yang saya ingat kami berbicara hanya beberapa kata akibat lidah saya kelu, tidak bisa berbicara karena sifat pemalu dan pendiam saya bercampur jadi satu.
KEMBALI KE ARTIKEL