Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Pakter Tuak "Lissoi"

1 Oktober 2010   12:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 185 0
Sore hari menelusuri jalan yang arsi de pedesaan yang jauh dari hingar bingar kemacetan, dan jauh dari polusi.  Udara bertiup sepoi-sepoi memberi kenyamanan menikmati tenggelamnya sang surya.  Semabari menunggu matahari tebenam, terdengar suara gitar dengan merdu dibarengi nyanyian yang membuat naluri menyanyi terpanggil untuk nimbrung.... LISSOI "Nahum Situmorang"

Lissoi, lissoi, lissoi, lissoi

O....par mitu

Lissoi, lissoi, lissoi, lissoi

Olo tutu....

Sang surya semakin tenggelam di ufuk barat, dan malam pun semakin memberikan angin segar nan dingin menusuk tulang, tetapi kehangatan mesih tercipta kala mendengar dan menikmati segelas Tuak.  Ditemani kehangatan tuak, sejenak dapat melupakan penatnya dunia, sejenak dapat menikmati dunia yang indah, walau hanya dalam alam pikir LISSOI..

Arsak rap manghalupahon..

o..parmitu

Tole ma rap mangendehon

O... parmitu....

Semakin malam tak terasa iringan suara gitar nan merdu, diselingi oleh suara seruling bambu menambah indah suasana, sehingga tak terasa, beberapa gelas tuak pun telah menusuh ke lambung menambah hangat suasana....Lissoi

Sirupma-sirupma

Handit ma galasmi

Sirupma-sirupma

Ma aru-arumi...

LISSOI.....

Mari kita angkat gelas persahabatan, dan hindari kecongkakan,....salam

LISSOI

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun