terucap syairku meski kau dengar lemah
lalu kutaruh saja sorotan mata di ladang kasihmu
agar air mataku di sana kumpul berlabuh
segala lembut cumalah engkau
bolehkanlah aku meneduh ridlo
sebab engkaulah sesatu
menerima daki mukaku
tanpa kau tusuk lagi luka punggungku