Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ustadz Yusuf Mansur Intoleran… Ah yang Bener?!

24 Desember 2014   21:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 592 0

Judul di atas adalah reaksi spontan uhuy pertama saya ketika melihat teman saya me-retweet sebuah akun anonim yang menyatakan bahwa Ustadz Yusuf Mansur intoleran. Karena menurut mereka Ustadz Yusuf Mansur telah memberikan fatwa bahwasanya adalah haram mengucapkan “Selamat Natal” bagi Muslim.

Hal tersebut bermula dari tweet Ustadz @Yusuf_Mansur pada Selasa, 9 Desember 2014 yang berkicau ”bagi kwn2, jgn ngucapin selamat natal. papasan, beri senyum&salaman dg salaman terbaik&hangat. bila ingin menyapa, ucapin, "libur bro?" @Yusuf_Mansur.

Lalu berseliweran di lini masa twitter saya, orang-orang yang menuduh, mem-bully, bahkan menantang Ustadz Yusuf Mansur karena satu tweet tersebut selama lebih kurang dua pekan ini. Keadaan yang ada semakin diperparah dengan media yang juga mengutip sekicau, dua kicau dari Ustadz Yusuf Mansur. Bahkan salah seorang teman saya yang sedang berkuliah di Amerika Serikat sampai menelepon saya untuk menanyakan hal tersebut. Lah, saya juga gak ngarti ngapa teman saya sampai telepon. Oh, rupanya, teman saya ini tahu saya pernah berfoto bersama dengan Ustadz Yusuf Mansur, sehingga dia menganggap saya adalah orang dekat Ustadz Yusuf Mansur. (Duh, Ta, gua mah cuman murid Ustadz Yusuf Mansur doangan, murid gak dianggep malahan :P (mungkin, hehehe, semoga Ustadz nganggep ane jadi murid)

Sebut saja nama teman saya tersebut Mata. Dia selain menanyakan juga menganggap Ustadz Yusuf Mansur kurang paham sejarah. Karena tweet Ustadz Yusuf Mansur ada juga yang menyatakan bahwasanya daripada seorang Muslim adalah hal yang terlarang memakai pernak-pernik Natal seperti topi santa.

Saya terkekeh, hehehe, dan kemudian berkomentar balik, “Elu, udah liat semua tweetnya UYM belom Ta? Apa cuman setweet doangan lagi?”

“Udah Jo, itu Yusuf Mansur udah jelas-jelas bilang gak boleh, jangan make, dan sejenisnya.”

“Hehehe (lagi), ah, elu udah S2, di Amerika pula masak gak open mind and open eyes?”

Siaullu, apa maksud lu?!”

“Haha, santai broh, inget kata Pramoedya Ananta Toer dalam Bumi Manusia, ‘Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikirannya’. Nanti gua buat dah tulisannya yang lengkap dan nunjukkin tweet-tweetnya Ustadz yang menyeluruh.”

“Ya udah gua tunggu. Buruan ya bray. Gua juga mesti ketemu profesor nih. See Ya Bray! Salamualaikum!!”

“Sip, Insya Allah, Walaikum Salam.”

Maka, demi memenuhi janji kepada sahabat dan demi membela guru saya yakni, Ustadz Yusuf Mansur, saya buatlah tulisan ringan nan sederhana ini. Bismillah…

Saya lalu menjadi detektif partikelir layaknya Sherlock Holmes (mimpi waktu kecil sih) dengan menelusuri satu per satu bukti-bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara yakni twitter Ustadz @Yusuf_Mansur. Ternyata jauh panggang dari api (salah satu peribahasa yang sampai sekarang saya gagal paham, gimana bisa panggangan jauh dari apinya, hehehe, gak penting, lanjut)

Apa yang dikatakan banyak orang bahwa Ustadz Yusuf Mansur intoleran dan ekstrim fanatik berlebihan serta tidak menghormati kaum agama lain. Lah buktinya pada tweet yang dipermasalahkan tadi, Ustadz Yusuf Mansur justru berpesan untuk memberikan senyuman dan salaman terbaik kepada teman yang merayakan.

Bahkan lebih jauh sebelum tweet tanggal 9 Desember 2014 tersebut di atas, Ustadz Yusuf Mansur pada tanggal 4 Desember 2014 sudah berkicau melalui akun twitternya @Yusuf_Mansur bahwasanya (bahwasanya melulu yak, gapapa dah biar keliatan bakunya :D) Ustadz Yusuf Mansur mengajak para followers-nya untuk menelepon kawan-kawan yang kristiani dan mengajak makan-makan bersama.

@Yusuf_Mansur: misal, telpon kwn yg kristiani, "makan2 yuuukkk...", di hari natalnya mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun