Y. Nindito. A
Detik pertama, ku terpesona
Detik ketiga, mata ini tersilaukan
oleh karena merona indahnya
Detik kelima,
seakan ku terkena serangan jantung
serangan yang menelusuk jauh ke relung dada ini
Detik kesepuluh
Nafas ini seakan terhenti
Detik ke berapalah, entah
Aku tak bisa menyangkal
hanya dialah satu-satunya wanita,
perempuan yang selalu ku damba
Dialah Sang Dewi yang senantiasa ku puja
(19 November 2010)