Syahdan, suatu hari, Nabi Muhammad SAW akan pergi ke masjid. Seperti biasanya, beliau pun selalu melewati jalan itu karena konon memang hanya itu jalan satu-satunya. Setiap melewati jalan itu, Nabi Muhammad SAW dihina, dicaci, diludahi, bahkan dilempari kotoran oleh seorang sahabat. Nabi Muhammad SAW berusaha bersabar dan bersabar. Bahkan, konon Malaikat Jibril muntap alias marah besar atas penghinaan sahabat itu kepada Nabi Muhammmad SAW. Maka, Malaikat Jibril merayu Nabi Muhammad SAW untuk membalas dendam. Namun, Nabi Muhammad SAW berkata, “Tak usah ya, Jibril. Sahabat itu belum mengenal Islam. Biarkanlah dia dengan perilakunya.” Dan terjadilah penghinaan it uterus-menerus.